Tuesday, April 12, 2016

Islam Menjawab: Dilema antara Menikah atau Membahagikan Orang Tua

Pertanyaan:
Ada seorang muslimah yg sdh brniat ingin segera utk mnikah (walau blm tau syp jodohny) tp di lain sisi, dy pnya tekad yg kuat saat ini yaitu berusaha utk membahagiakn kedua orgtuany sblm dy mnikah. Sementara usiany sdh matang utk brumah tangga. Niat yg manakah seharusny muslimah itu dahulu tunaikn?
(Arina Lestari)

Jawaban:
al-Faqir ila Rabbih
Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam
14/1/2016

Allahu Ta'ala telah menciptakan makhluknya secara berpasangan, tak terkecuali manusia. Allahu Ta'ala menjadikan laki-laki dan perempuan bepasangan dan satu sama lain saling memiliki kecenderungan. Kecenderungan keduanya tersebut Allah halalkan dalam suatu ikatan suci yang disebut "Nikah".

Allahu Ta'ala, berfirman:

ِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
(Q.S.4 : 1)

Dalam hadits yang mulia, Nabi SAW., juga menegaskan:

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي مَعَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah berkata; Ketika aku sedang berjalan bersama 'Abdullah radliallahu 'anhu, dia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu Beliau bersabda: "Barangsiapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga), hendaklah dia kawin (menikah) karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup (manikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi benteng baginya". (Shahih Bukhari, No.1772)

Rasulullah juga melarang secara eksplisit untuk hidup membujang selamanya.

عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ رَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ التَّبَتُّلَ وَلَوْ أَذِنَ لَهُ لَاخْتَصَيْنَا

dari Ma'mar dari Az Zuhri dri Sa'id bin Al Musayyab dari Sa'd bin Abu Waqash ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang Utsman bin Mazh'un untuk membujang selamanya, karena semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah. Andaikan beliau mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri."
(Shahih Bukhari, No. 2488)

إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي
 
Jika seorang hamba (Allah SWT) menikah, berarti telah menyempurnakan separuh agama, maka hendaklah bertaqwa kepada Allah SWT pada separuh sisanya.” (HR Baihaqi).
 
Al Ghozali Rahimahullah (sebagaimana dinukil dalam kitab Mirqotul Mafatih) berkata, "Umumnya yang merusak agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan perutnya. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah satunya. Dengan nikah berarti seseorang membentengi diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat (yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan."

Dari beberapa dalil yang telah disuguhkan diatas, tampak jelas bahwa menikah merupakan bagian dari sunnah Nabi SAW., dan merupakan bagian dari separuh penyempurnaan agama.

Berkaitan dengan pertanyaan: "dilema antara nikah atau membahagiakan kedua orang tua".

Berikut penjelasannya:
Menikah atau membahagiakan kedua orang tua, sama-sama hal penting (urgen). Namun, dari dua hal penting diatas kita harus memberikan prioritas pada salah satunya.
Maksud prioritas disini ialah kita memilah dan menilai masalah tersebut, yaitu melihat dari aspek kemanfaatan yang besar dan mudharat yang kecil.
Jika alasannya "membahagiakan" orang tua menyebabkan seorang muslimah menunda untuk menikah, maka perlu diketahui terlebih dahulu bahwa "bahagia" bukan hanya bersifat materil, namun masih banyak lagi upaya yang dapat dilakukan untuk membahagiakan orang tua. Artinya jika seorang muslimah menikah, dirinya masih bisa membahagiakan orang tuanya, meski perhatian seorang anak terbagi, (mudharatnya lebih kecil).
Kemudian jika seorang muslimah menunda untuk menikah, sibuk dengan pekerjaan dan pergaulan dengan teman-temannya, disini dikhawatirkan timbulnya fitnah, terlebih jika seorang muslimah tersebut pacaran dengan lawan jenis. (Mudharatnya lebih besar)

Dari uraian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa tidak ada dilema antara mau menikah dan keinginan membahagiakan orang tua. Menikahlah, insya Allah orang tua kita pasti bahagia. Do'akan mereka dan sisihkan sebagian rizki kita untuk mereka.

Allahu Ta'ala memberikan jaminan bagi mereka yang menikah dengan kecukupan rizki, karena Allahu Ta'ala Maha Kaya dan Pemilik Jagat ini .

Allahu Ta'ala berfirman :
 
وَ أَنْكِحُوا الْأَيامى مِنْكُمْ وَ الصَّالِحينَ مِنْ عِبادِكُمْ وَ إِمائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَراءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَ اللهُ واسِعٌ عَليمٌ
 
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin maka Allah akan me­njadikannya kaya dari kurniaNya karena Allah itu adalah Maha Luas pemberianNya, lagi Maha Mengetahui".(Q.S. An-Nur : 32)
 
Dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan :
تفسير ابن كثير
قال علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس : رغبهم الله في التزويج ، وأمر به الأحرار والعبيد ، ووعدهم عليه الغنى ، فقال : ( إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله ) .
 
Ali bin Abi talhah berkata , dari ibnu Abbas " Allah menjadikan suka kepada mereka dalam menikah dan memerintahkannya kepada orang yang merdeka dan juga budak serta menjanjikan kekayaan kepadanya maka Allah berfirman " jika mereka miskin maka Allah akan me­njadikanya kaya dari kurniaNya "

وعن الليث ، عن محمد بن عجلان ، عن سعيد المقبري ، عن أبي هريرة ، رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " ثلاثة حق على الله عونهم : الناكح يريد العفاف ، والمكاتب يريد الأداء ، والغازي في سبيل الله " . رواه الإمام أحمد ، والترمذي ، والنسائي ، وابن ماجه
 
Dari al-Laits dari Muhammad bin 'Ajlan dari Said al-Maqbury dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda " 3 orang yang haq bagi Allah menolong mereka  :
1. orang yang menikah dan mengharapkan penjagaan (dari berbuat maksiat)
2. budak mukatab yang menginginkan melunasi (cicilan utk pembebasannya)
3. orang yang berperang fisabilillah
(H.R. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Madjah).

Seandainya, muslimah tersebut belum menemukan jodohnya, teruslah ikhtiyar memperbaiki kualitas diri dan rutin berdo'a.

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (Q.S. An-Nur: 26)

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa".
(Q.S. Al-Furqan : 74)

Wallahu a'alam.
Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm



Ingat Mati (dzikrul maut)

Dzikrul Maut (mengingat kematian)

Salah satu sunah yang sering terlupakan bahkan di abaikan oleh manusia adalah zikrul maut atau mengingat kematian. Dengan alasan sibuk mengejar kemawahan dunia, zikrul maul sering dinomor sekiankan. Dan bagi mereka yang hubbuddunya memilki rasa takut yang berlebihan terhadap kematian. Padahal kematian merupakan sunnatullah yang harus dilakoni dengan peran apik sehingga berakhir dengan husnul khatimah. 
Kelalaian mengingat kematian, justru menjadi hati mati dan jauh dari kebaikan serta mendekatkan diri kepada kematian yang tak terduga.
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُر
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
sampai kamu masuk ke dalam kubur.

Rasulullah SAW., juga telah menjelaskan hal yang serupa dengan ayat diatas.
حب الدنيا رأس كل خطئة
Cinta dunia merupakan induk dari setiap kejahatan

Efek negatif lain, bagi pencinta dunia yang lalai akan gemerlap dunia, adalah penyesalan yang tak terhingga saat mereka telah berada dialam barzah, pada saat itu mereka memohon dengan air mata darah untuk dikembalikan ke dunia agar dapat berbuat baik dan tidak melalaikannya walau sedetikpun.

ْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.

Ya Allah jadikan hidup kami untuk-Mu dan kematian kami untuk-Mu.
Akhiri hidup kami dalam jamuan mulia-Mu dan akhirnya kami bisa menatap-Mu kelak.

رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Oleh:
al-Faqir ila Rabiih: Muhammad Rafiq al-    
                                     Ja'far al-Imam
                 (hidup mulia, kaya raya, mati syurga)
 
ُ

Monday, April 11, 2016

Islam Menjawab: Whudu' dalam Keadaan Telanjang

Pertanyaan:
Apakah kita diperbolehkan berwudhu setelah mandi namun masih dalam keadaan telanjang?
Saya ingin yang praktis saja jadi tidak perlu mengeringkan badan, pakai baju kemudian wudhu lagi.

Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah
Seseorang yang melakukan wudhu sambil telanjang di kamar mandi dan tidak ada seorang pun bersamanya, hukumnya boleh dan wudhunya sah. Hanya saja, yang lebih afdhal dia tidak melakukan hal itu. Karena melepas pakaian tidak selayaknya dilakukan kecuali dalam keadaan dibutuhkan. Seperti ketika mandi.
Diriwayatkan dari Muawiyah bin Haidah radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang auratnya, kapan wajib ditutup dan kapan boleh ditampakkan. Kemudian Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلاّ مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مما مَلَكَتْ يَمينُكَ

“Jaga auratmu, kecuali untuk istrimu atau budakmu.”Orang itu bertanya lagi: Bagaimana jika seorang lelaki bersama lelaki yang lain?
Beliau menjawab:
إن اسْتَطَعْتَ أَنْ لاَ يَرَاهَا أَحَدٌ فَافْعَلْ

“Jika engkau mampu agar auratmu tidak dilihat orang lain, lakukanlah!”
Orang itu bertanya lagi:
Ketika seseorang itu sendirian?
Beliau menjawab:

فَالله أَحقّ أَنْ يستحيا مِنْهُ

“Allah lebih layak seseorang itu malu kepada-Nya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibn Majah, dan dihasankan Al-Albani)
Disadur dari: Fatwa Syabakah islamiyah, no. 3762.

Hal yang sama juga difatwakan Komite Fatwa Arab Saudi. Ketika ditanya masalah wudhu dalam kondisi telanjang atau hanya memakai celana pendek, tim fatwa menjawab:
Wudhunya sah, karena membuka aurat maupun hanya memakai celana pendek, tidaklah menghalangi sahnya wudhu.
(Fatwa Lajnah Daimah, 5:235)

Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm

Islam Menjawab: Apakah Sholat Sunah 2 Rakaat Saat Khatib Naik Mimbar mengurangi ibadah Jum'at atau membuat Jum'at Sia-Sia?

Apakah Sholat Sunah 2 Rakaat Saat Khatib Naik Mimbar mengurangi ibadah Jum'at atau membuat Jum'at Sia-Sia?

Pertanyaan:
Saya mau nanya,saat khatib naik mimbar, lalu kita shalat sunah, apakah  itu termasuk mengurangi amal ibadah Jum'at kita?
(Muhammad Yunus)

Jawaban:
al-Faqir ila Rabbih
Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam
(Admin Islam Menjawab)
31/1/2016

Sholat jum'at merupakan sholat yang difardhukan kepada setiap muslim laki-laki mukallaf.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(Q.S. Jumu'ah: 9)

Sholat Jum'at dikerjakan pada waktu sholat Dzuhur atau tengah hari, sebagaimana sabda Nabi SAW., berikut:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ الْحَارِثِ سَمِعْتُ إِيَاسَ بْنَ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنَّا نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجُمُعَةَ ثُمَّ نَنْصَرِفُ وَلَيْسَ لِلْحِيطَانِ فَيْءٌ 

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ya'la bin Al Harits saya mendengar Iyas bin Salamah bin Al Akwa' bercerita dari ayahnya dia berkata; "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian kami beranjak pergi sedangkan tembok sudah tidak memiliki bayang-bayang lagi (ditengah hari)."
(Sunan Abu Daud, No. 917)

Berkaitan dengan pertanyaan diatas, sholat sunah yang dilakukan saat seseorang baru datang ke Masjid dan khatib telah naik mimbar, tidak mengurangi amal ibadah Jum'at atau membuat Jum'atnya sia-sia, justru seseorang tersebut dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunah 2 rakaat.
Nabi SAW., pernah nenyuruh seseorang untuk melaksanakan sholat sunah 2 raka'at, sementara beliau berada diatas mimbar.
Nabi SAW., bersabda:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو سَمِعَ جَابِرًا قَالَ دَخَلَ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ أَصَلَّيْتَ قَالَ لَا قَالَ قُمْ فَصَلِّ رَكْعَتَيْن

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bahwa dia telah mendengar Jabir berkata, "Pada hari Jum'at seorang laki-laki datang ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memberikan khutbah. Beliau lalu bertanya: "Apakah kamu sudah shalat?" Orang itu menjawab, "Belum." Maka beliau pun bersabda: "Bangun dan shalatlah dua rakaat."(Shahih Muslim, No. 879)

Namun, yang perlu diperhatikan ialah jangan sampai kedatangan kita mengganggu orang-orang disekitar kita, atau membuat kegaduhan-kegaduhan kecil.
Nabi SAW., bersabda:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْت

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kamu berkata kepada temanmu pada hari Jum'at 'diamlah', padahal Imam sedang memberikan khutbah maka sungguh kamu sudah berbuat sia-sia (tidak mendapat pahala)."
(Shahih Bukhari, No. 882)

Catatan Penting:
1. Sholat Jum'at merupakan ibadah wajib mingguan bagi laki-laki muslim mukallaf.
2. Sholat Jum'at dikerjakan pada waktu sholat Dzuhur, yang memiliki waktu yang cukup panjang untuk persiapan melaksanakannya. Sebagai muslim yang baik, alangkah lebih sempurna jika kita mempesiapkan diri dengan menejemen waktu yang baik, semua kita memiliki kesibukan, jangan sampai kesibukan kita melalaikan kewajiban kita terhadap perintah Allahu Ta'ala.
Allah Ta'ala menjanjikan ganjaran pahala yang besar bagi mereka yang meluangkan waktu untuk melaksanakan sholat Jum'at.
Nabi SAW., bersabda:

حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَقَفَتْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ يَكْتُبُونَ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ وَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَبْشًا ثُمَّ دَجَاجَةً ثُمَّ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ وَيَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari Abu 'Abdullah Al Aghar dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari Jum'at para Malaikat hadir di pintu Masjid mencatat siapa orang yang datang paling awal dan seterusnya. Orang yang paling awal datang ke Masjid seperti orang yang berkurban dengan seekor unta, kemudian seperti orang yang berkurban dengan seekor sapi, kemudian seperti orang yang berkurban seekor kambing yang bertanduk, kemudian seperti orang yang berkurban seekor ayam, kemudian seperti orang yang berkurban sebutir telur. Dan apabila Imam sudah keluar (untuk memberi khutbah), maka para Malaikat menutup buku catatan mereka kemudian mendengarkan dzikir (khutbah)."
(Shahih Bukhari, No. 877)
3. Sholat sunah 2 rakaat saat masuk Masjid sangat dianjurkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi Wasallam.

Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm

َ

ِ

Larangan Mencela Makanan

Sunnah Nabi SAW., yang Sering Diabaikan Manusia.
(Larangan Mencela Makanan)

حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِلَّا تَرَكَهُ

Telah bercerita kepadaku 'Ali bin Al Ja'di telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membenci suatu makanan sekalipun dan seandainya beliau menyukainya maka beliau memakannya dan bila tidak menyukainya beliau meninggalkannya (tidak memakannya) ".
(Shahih Bukhari, No. 3299)

Iman dan Ilmu: Fb, Line, WA, & Bbm

Islam Menjawab: Menjaga Pergaulan Agar Tetap Syar'i

Pertanyaan:
Saya ingin bertanya, sebagai generasi muda pergaulan sngat penting,, pergaulan seperti apa yg mesti dilakukan agar kami tidak slah dlam bergaul..
(Muhd. Yunus)

Jawaban:
al-Faqir ila Rabbih
Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam
(Admin Islam Menjawab)
1/2/2016

Allahu Ta'ala telah menciptakan manusia dalam ragam suku, bahasa, dan bangsa agar manusia saling kenal -mengenal antara satu dengan lainnya.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. al-Hujarat: 13)

Manusia dikenal sebagai makhluk individual dan sosial.  Sebagai makhluk individu manusia harus mampu nengurus dirinya sendiri, dan sebagai makhluk sosial ( zon politicon ), manusia dituntut agar menjalin persaudaraan antar sesama.

Dalam Islam ukhwah Islamiyah sesuatu yang sangat dianjurkan, Islam melarang untuk berpecah belah atau terkotak-kotak.
Allahu Ta'ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ 

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. (Q.S. al-Imran: 103)

Dalam pergaulan sehari-hari, kita pasti dihadapkan dengan beragam karakter manusia, jika kita tidak mampu beradaptasi dan memfilter (pilah-pilih) pergaulan kita, tidak jarang banyak yang terjerumus dalam kemaksiatan.

Pilihlah saudara atau teman yang selalu memberikan nasehat yang baik kepada kita, yaitu persahabatan yang dilandasi ukhwah Islamiyah. Rasulullah SAW., memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa, sahabat yang selalu ada bersama beliau, sahabat yang selalu terdepan membela beliau, karena persahabatan terjalin dalam bingkai ukhwah Islamiyah. Perhatikanlah persahabatan beliau dengan, Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali, serta lain-lainnya.

Dalam pergaulan sehari-hari, perhatikan hal-hal berikut:
1. Carilah teman atau sahabat yang selalu memotivasi kita dalam kebaikan.
2. Bergaullah dengan etika dan estetika Islami
3. Pilihlah lingkungan Islami
4. Bersahabatlah dalam bingkai ukhwah Islamiyah

وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ 

Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.
(Shahih Bukhari, No. 15)

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah dari Qotadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan dari Husain Al Mu'alim berkata, telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri". (H.R. Bukhari, No. 12)

Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm

Belajar dari Khalilullah Ibrahim 'alaihissalam

Belajarlah dari Nabi Ibrahim AS

Antum punya masalah???
Apakah masalah antum sampai mengorbankan jiwa antum?
Jika tidak, masalah antum tidak sebanding dengan khalilullah Ibrahim AS.
Saat Nabi Ibrahim AS., dilemparkan ke dalam nyala api yang panas, kemungkinan terbesar yang akan terjadi kepadanya ialah kematian, namun, beliau jadikan Tuhannya sebagai sebaik-baik pelindung, akhirnya beliau diselamatkan oleh Allahu Ta'ala.

Apakah antum ingin seperti Nabi Ibrahim AS, ingin keluar dari masalah antum?
simak Hadits berikut ini:

حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ آخِرَ قَوْلِ إِبْرَاهِيمَ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ 

Telah menceritakan kepada kami Malik bin Ismail Telah menceritakan kepada kami Israil dari Abu Hashin dari Abu Adl Dluha dari Ibnu 'Abbas berkata; "Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dia dilemparkan ke api adalah: "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik pelindung."
(Shahih Bukhari, No. 4198)

Iman dan Ilmu: Fb, Line, WA, & Bbm

Sunday, April 10, 2016

Ajal Ditunda 5 Tahun Jika Lakukan Amalan Ini

Ajalnya Ditunda 5 Tahun Jika Lakukan Amalan Ini

Kisah-kisah keajaiban amal bukan bualan, tapi kenyataan. Bukan hanya dialami oleh orang-orang akhir zaman, keajaiban itu sudah terlebih dahulu dibuktikan oleh generasi terdahulu umat ini. Dalam kisah berikut ini, usia laki-laki di zaman Nabi Sulaiman bin Dawud ‘Alaihimas salam ini dipanjangkan oleh Allah Ta’ala karena melakukan satu amalan mulia. Iya, hanya satu amalan.

Laki-laki ini mendatangi Nabi Sulaiman ‘Alaihis salam bersama seorang wanita. Keduanya minta dinikahkan. Selesai prosesi sakral nan suci itu, keduanya pulang. Sesaat setelah mereka keluar, ada malaikat bertamu ke rumah Nabi yang mampu berbincang-bincang dengan binatang ini.

Kepada Nabi Sulaiman, malaikat itu memberitahukan bahwa laki-laki tersebut akan mati dalam lima hari ke depan. Hanya sebentar, lalu malaikat pergi.

Lima hari setelahnya, Nabi Sulaiman ‘Alaihis salam masih terlihat sibuk dengan aktivitasnya. Hingga hari kelima habis, laki-laki yang disebut oleh malaikat itu masih hidup. Nabi Sulaiman hanya diam, sembari bertanya-tanya, kok bisa malaikat berkata demikian, tapi tidak kejadian?

Hari keenam, dan seterusnya, hingga masa yang lama. Sekitar satu tahun kemudian, Nabi Sulaiman kembali bertemu dengan laki-laki yang mendatanginya tempo hari. Ia masih hidup.

Di tengah kebingungannya itu, malaikat kembali mendatangi Nabi yang mampu menaklukan Ratu Saba’ tersebut. “Mengapa orang itu masih hidup? Bukankah engkau mengabarkan, dia akan mati setelah lima hari sejak kedatangannya ke rumahku saat minta dinikahkan?” tanya Nabi yang kisahnya menakjubkan.

“Hai Sulaiman,” jawab malaikat, “jangan terkejut. Aku memang akan mencabut nyawanya, lima hari setelah hari itu. Akan tetapi, sekeluarnya dia dari rumahnya, ada seorang pengemis. Laki-laki itu memberi sedekah sebanyak lima dirham, lalu ia meminta didoakan oleh pengemis agar diberi umur panjang.”

“Maka,” pungkas malaikat menyampaikan keterangan mencengangkan, “aku diperintah untuk menangguhkan usia laki-laki itu hingga lima tahun ke depan lantaran keberkahan sedekahnya.”

Dalam kisah tersebut terdapat pelajaran dan hikmah yang luar biasa, Ini sekaligus menjadi bukti atas janji Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terkait hikmah sedekah.

Meski demikian, hendaknya kita berupaya meluruskan niat. Bahwa semua amalan kita karena Allah Ta’ala. Perkara bonus, itu pun murni Kuasa-Nya.

Iman dan Ilmu: Fb, Line, WA, & Bbm

Sumber: Akhwat Indonesia

Menjadi Lebih Baik Justru Lebih Penting

Saturday, April 9, 2016

Islam Menjawab: Adakah Dalil yang Menjelaskan Adzan Jum'at 2 Kali?


Pertanyaan:
Adakah dalil yang membolehkan adzan Jum'at 2 kali?

Jawaban:
Dalil dua adzan dalam Jum’ah. Dalam kitab Tanwirul Qulub disebutkan:

فَلَمَّا كَثُرَ النَّاسُ فِيْ عَهْدِ عُثْمَانَ أَمَرَهُمُ بِأَذَانَانِ آخَرَ عَلَى الزَّوْرَآءِ وَاسْتَمَّرَ اْلأَمْرُ إِلَى زَمَنِنَا هَذَا.وَهَذَا اْلأَذَانُ لَيْسَ مِنَ اْلبِدْعَةِ لِأَنَّهُ فِي زَمَانِ اْلخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِاْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ ( تنويرالقلوب)

Ketika orang-orang sudah semakin banyak pada masa Khalifah Utsman, maka beliau memerintahkan untuk mengumandangkan adzan lagi di kota Madinah. Hal yang demikian itu (adzan dua kali) tetap berlangsung sampai sekarang. Adzan yang kedua tersebut tidak termasuk bid’ah karena telah terjadi di masa Khulafaur Rasyidin, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Kalian harus berpegang teguh dengan sunnah (ajaran)ku dan sunnah Khulafaur Rasyidin”.
Syekh Jalaluddin bin Abdil Ajiz berpendapat bahwa hukum mengumandangkan adzan yang kedua hukumnya sunat sebagaimana pendapatnya dalam kitab Fathul Mu’in:

وَأَذَانَانِ لِلْجُمْعَةِ أَحَدُهُمَا بَعْدَ صُعُوْدِ اْلخَطِيْبِ أَلْمِنْبَرَ وَاْلأَخَرُ اَلَّذِيْ قَبْلَهُ إِنَّمَا أَحْدَثَهُ عُثْمَانُ رضي الله عنه لَمَّا كَثُرَالنَّاسُ فَاسْتِحْبَابُهُ عِنْدَالْحَاجَةِكَأَنْ تَوَقَّفَ حُضُوْرُهُمْ عَلَيْهِ وَإِلَّا لَكَانَ اْلِإقْتِصَارُ عَلَى اْلِإتْبَاعِ أَفْضَلُ

“Begitu juga dihukumi sunat dua adzan dalam Jum’ah. Salah satunya sesudah khotib naik mimbar dan yang satunya lagi adzan sebelumnya, adzan kedua ini sebagai mana perintah sahabat ‘Ustman RA, dalam atsar kan tetapi hukum kesunatannya dikala hajat (butuh). Seperti jika orang-orang muslim belum hadir ke masjid setelah adzan pertama, jika tidak butuh maka lebih baik mengikuti (ittiba’) kepada Nabi (satu adzan).


Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm
(Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam)

Sumber: 
¤ Tanwir Qulub
¤ Fathul Mu'in

Islam Menjawab: Hukum Kencing Berdiri


Hukum Kencing Berdiri

Pertanyaan: 
Bolehkan seseorang kencing sambil berdiri bila hal itu tidak mengenai dirinya ataupun pakaiannya?

Jawaban:
Tidak apa-apa kencing sambil berdiri apabila hal itu memang dibutuhkan, dengan syarat, tempatnya tertutup sehingga tidak ada orang lain yang melihat auratnya serta tidak terkena percikan air seninya. Hal ini berdasarkan riwayat dari Hudzaifah -rodliallaahu'anhu-, bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم berjalan menuju ujung tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu beliau buang air kecil sambil berdiri. (Disepakati keshahihannya. HR. Al-Bukhari dalam al-Wudhu' (2224); Muslim dalam ath-Thaharah (273)).

Namun demikian, lebih baik dilakukan dengan duduk/jongkok, karena seperti itulah yang mayoritas dilakukan oleh Nabi صلی الله عليه وسلم, dengan tetap menutup aurat dan hati-hati agar tidak terkena percikan air seni.



Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm

Rujukan:
Majalah al-Buhuts, nomor 38, hal. 132, Syaikh Ibnu Baz.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq.

9 Siti yang Patut di Teladani


9 SITI YANG PATUT DI CONTOH

1. Siti Khadijah :

Beliau merupakan isteri Rasulullah s.a.w yg melahirkan anak - anak Rasulullah, setia dan mendukung Rasulullah walaupun ditentang hebat oleh orang - orang kafir dan musyrik, mengantarkan makanan kepada Baginda ketika Baginda beribadat di Gua Hira’.

2. Siti Fatimah :

Anak Rasulullah yang tinggi budi pekertinya. Sangat kasih dan setia kepada suaminya Ali karamallahu wajhah walaupun Ali miskin. Tidur berbagi 1 bantal dan kadang-kadang berbantalkan lengan Ali.
Rasulullah pernah berkata aku takkan maafkan kamu wahai Fatimah sehinggalah Ali maafkan kamu.

3. Siti Aisah :

Beliau isteri Rasulullah yang paling romantik. Sanggup berbagi bekas makanan dan minuman dengan Rasulullah. Di mana Nabi s.a.w minum di situ beliau akan minum menggunakan bekas yang sama.

4. Siti Hajar :

Isteri Nabi Ibrahim yang patuh kepada suami dan suruhan Allah. Sanggup ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim atas suruhan Allah demi kebaikan. Berjuang mencari air untuk anaknya Nabi Ismail (Pengorbanan seorg ibu mithali).

5. Siti Mariam :

Wanita suci yang memang pandai menjaga kehormatan diri & mempunyai maruah yang tinggi sehingga rahimnya dipilih oleh Allah s.w.t untuk mengandungkan Nabi Isa.

6. Siti Asyiah :

Isteri Firaun yang tinggi imannya dan tidak gentar dengan ujian yang dihadapinya daripada Firaun Laknatullah.

7. Siti Aminah :

Wanita mulia yang menjadi ibu kandung Rasullullah. Mendidik baginda menjadi insan mulia.

8. Siti Muti’ah :

Isteri yang patut dicontohi dan dijanjikan Allah syurga untuknya karena setianya kepada suami, menjaga makan minum, menyediakan tongkat untuk dipukul oleh suaminya sekiranya layanannya tidak memuaskan hati, berhias dgn cantik untuk tatapan suaminya saja.

9. Siti Zubaidah :

Wanita kaya dermawan yang menjadi isteri Khalifah Harun Al-Rashid. Sanggup membelanjakan semua hartanya untuk membina terusan untuk kegunaan orang ramai hanya niat karna Allah s.w.t.

Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dalam keadaan iman dan takwa kepada-Nya, dan mudah-mudahan ALLAH menjadikan yang sudah menikah menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, warahmah, untuk taat kepada suami, dan menyayangi istrinya. Dan yang belum menikah semoga ALLAH pertemukan jodohnya, dan segera menikah dengan pasangan yang dikehendaki. Aamiin..



#Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam
    (hidup mulia, kaya raya, mati syurga)

Islam Menjawab: Mendengar Adzan MP3


Pertanyaan:
Mendengar Adzan MP3, boleh atau tidak?
(Mairizal)

Jawaban:
al-Faqir ila Rabbih
Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam
(Admin Islam Menjawab)
4/3/2016

Adzan merupakan bagian dari syari'at Islam yang selalu dikumandangkan saat waktu sholat telah tiba. Biasanya adzan dikumandangkan 5 waktu dalam sehari semalam. Lantas bagaimana halnya dengan mendengarkan Adzan MP3 sementara waktu sholat belum masuk?
Berbicara masalah boleh atau tidak (berkaitan dengan hukum)harus ditinjau dari kaidah ushul fiqih sehingga hukum boleh atau tidak terlihat jelas.

Mendengarkan adzan via mp3 merupakan hal baru, dulu zaman Nabi SAW., tidak terdengar suara adzan melainkan dikumandangkan saat sholat telah tiba. Masalah ini merupakan permasalahan kontemporer yang aspek hukumnya bisa kita perhatikan dari kaidah ushul fiqih berikut.

 : الأصل فى الأشياء الإباحة حتى يدل الدليل على التحريم

"asal sesuatu itu boleh hingga ada dalil yang melarangnya".

Jadi, mendengar adzan mp3 dibolehkan, terlebih untuk mempelajari bacaan dan variasi lagu adzannya. Wallahu'alam.


Islam Menjawab: Fb, Line, WA, & Bbm



Lebih Kenal Admin

Youks...!!!
Lebih kenal Admin
(Iman dan Ilmu, Islam Menjawab, dan Melody dalam Dakwah)

Tidak bermaksud apa-apa sih, hanya ingin lebih kenal dan akrab adja...:)

Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam begitulah nama "samaran" dari Atan Afrizal. Nama tersebut dipakai karena banyak hal yang berkaitan langsung dengan perjalan hidupnya. Kata Muhammad diambil dari nama Nabiyuna Muhammad SAW., sebagai idola dunia, harapannya agar dapat mengikuti jejak beliau, yaitu mampu melaksanakan semua sunnahnya, terlebih meniru akhlak beliau dan metode-metode dakwah beliau.
Rafiq diambil dari nama samaran saat beliau menjadi penyiar disalah satu radio Islami di Pekanbaru. Al-Ja'far yang diselipkan dalam nama beliau, itu dikarenakan ayahnya bernama al-Ja'far, sosok yang selama ini selalu menginspirasi dan memotivasi perjalanan hidupnya. Kata terakhir yaitu al-Imam, kata al-Imam diselipkan pada akhir nama beliau, tersebab beliau menjadi Imam tetap di Masjid 'Ibadurrahman - Kualu. 

Ketertarikannya pada teknologi dan kemampuan berkreasi serta berkarya sambil beramal, membuat sosok Rafiq al-Ja'far membuat banyak group/komunitas bernuansa Islami, agar dapat memberikan manfaat dan pencerahan tehadap sesama.
Beliau termotivasi dari Hadits Nabi SAW., berikut: 

عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ 

dari Atha' bin Yazid dari Tamim ad-Dari bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama itu adalah nasihat."(Shahih Muslim, No. 82)

Sebenarnya banyak group/komunitas/halaman resmi  yang sudah beliau telurkan, namun sifatnya hanya untuk kalangan tertentu, seperti halaman Masjid 'Ibadurrahman, DaQu 'Ibadurrahman Sawit- Kulau. Insya Allah dalam waktu dekat ini beliau akan mendirikan Madrasah Qur'an Pekanbaru (MQP). Mohon do'anya yaaa, Amien.
Beriringan dengan hal diatas, insya Allah dalam minggu ini akan segera launching:
¤ Tahsin Online (TO)
¤ Bakul Infaq Online  (BIN)

Fastabiqul khairat, 
Ilalliqo' ma'assalaamah

Salam Admin,
Atan Afrizal
(Muhammad Rafiq al-Ja'far al-Imam)




🔰 Guru dan Memang Hanya Guru

Terlahir menjadi seorang guru memang ketentuan-Nya terhadap manusia, karena dalam pemaknaan umum, semua kita adalah guru. Guru bagi diri, ke...