Manusia Cerdas, Hampa Karakter
Menjadi manusia cerdas, harus, namun menjadi manusia beradab adalah kewajiban, karena ini isyarat al-Qur'an dan Sunnah.
Manusia tanpa sadar terlibat langsung dalam mengantarkan lahirnya manusia cerdas hampa karakter bahkan tersisih dari nilai-nilai luhur. Manusia memprogram manusia lain agar mampu bersaing dari domain intelektual, dan otomatis hal ini mendeskreditkan potensi internal manusia lainnya. Maka jangan salah, ketika menyaksikan manusia cerdas namun angkuh, minim nilai-nilai sosial, kekeringan spritual, dan nilai-nilai luhur lainnya, hal ini tidak mungkin terlahir begitu saja, tentu ada waktu dan proses yang menggiring mereka kesana, sadar atau tidak manusia adalah pemain utama yang terlibat dalam mencetak 'generasi cerdas hampa karakter'.
Belajarlah dari dini, agar Allah Ridho terhadap semua aktivitas kita. Amiin.
"Kekeringan nilai-nilai spiritualitas merupakan faktor utama mendorong lahirnya manusia cerdas hampa karakter, ditambah dengan adanya keraguan dalam "mengawinkan" nilai-nilai keTuhanan terhadap diri manusia."
Oleh:
al-Fakir ila Rabbih:
Cikgu Atan Afrizal
No comments:
Post a Comment